Bagian awal film ini
menggambarkan tentang usaha dua orang gadis muda dalam
mengejar impian mereka untuk bisa menjadi pemain opera di kota New York.
Pemeran utama adalah Christine Day (diperankan
oleh Jill Schoelen).
Ia berencana untuk mengikuti sebuah casting yang akan dilakukan di sebuah
gedung opera. Dia sangat ingin mendapat sebuah peran, walaupun hanya peran
kecil dalam sebuah Opera berjudul: The Swan itu.
Maka dengan dibantu temannya Meg (diperankan
oleh Molly Shannon),
Christine pun mulai mencari-cari materi yang sempurna untuk dinyanyikannya di
casting nanti. Mereka mencari naskah-naskah partitur kuno di sebuah
perpustakaan. Partitur-partitur kuno itu biasanya jarang dinyanyikan. Christine
berharap dia bisa menemukan partitur yang bagus yang akan menarik perhatian
para juri di acara casting tersebut. Dan mereka berhasil.
Mereka menemukan sebuah naskah partitur kuno
berjudul Don Juan Triumphant yang digubah oleh Eric Destler (diperankan
oleh Robert Englund).
Christine sangat gembira dan langsung mencoba menyanyikan partitur itu. Tapi
tiba-tiba saja, gambar-gambar not balok itu mengeluarkan darah dan membanjiri
telapak tangannya. Ia menjerit sampai temannya datang menghampiri dan
menanyakan keadaanya. Tapi saat itu, tangannya sudah bersih dan noda darah itu
tidak kelihatan lagi.
Akhirnya dia tiba di tempat casting. Ketika gilirannya
tiba, dia pun tampil dan menyanyikan lagu Don Juan Triumphant itu dengan penuh
penghayatan. Juri sangat terpesona mendengarnya. Namun tiba-tiba sebuah lampu
panggung jatuh dan menabraknya tepat di bagian kepala. Christine pun
terjengkang dan pingsan.
Ketika tersadar, ia tiba-tiba sudah berada di
tempat lain. Tepatnya pada sebuah latihan opera di Inggris, di Gedung Opera London yang
terkenal itu. Dia mendapat sebuah peran kecil dalam Opera berjudul: Don Juan
Triumphant. Dan kebetulan memang dalam latihan itu dia jatuh pingsan karena ada
sebuah karung yang jatuh dari langit-langit panggung dan menimpanya. Tapi dia
tidak apa-apa.
Joseph Buquet (diperankan
oleh Terence Beesly,
kru yang bertugas mengangkat layar mengatakan bahwa ia melihat ada hantu yang
menjatuhkan karung itu ke panggung. Tapi dia harus membayar mahal perkataannya
itu. Karena meskipun teman-temannya yang lain tidak percaya, hantu itu memang
ada. Hantu inilah yang kemudian membunuh Joseph dan mengulitinya.
Kemudian hantu itu mendatangi kamar Christine.
Christine menyadari keberadaan hantu itu. Tapi ia mengira kalau itu adalah
malaikat yang dikirim ayahnya kepadanya, untuk membantunya berlatih. Karena di
masa hidupnya, ayahnya lah yang mengajarinya bernyanyi. Dan hantu itu memang
mengajarinya bernyanyi, tapi bukan nyanyian yang menjadi perannya dalam opera
itu. Tapi dia mengajari Christine menyanyikan lagu pemeran utama, Marquerite, yang sebenarnya diperankan oleh La Carlotta (Stephanie Lawrence).
Hantu itu berjanji akan membantuk Christine untuk mendapatkan peran utama
menggantikan Carlotta.
La Carlotta sendiri sudah menjadi diva terkenal di
dunia opera. Sayangnya, dia sangat sombong dan jahat. Dia mengetahui kemampuan
menyanyi Christine yang bagus. Ia menganggapnya sebagai rival dan ingin
menyingkirkannya. Karena itu, ia memaksa pemilik Gedung Opera London itu untuk
menyingkirkan Christine, atau dia tidak mau bernyanyi di pementasan.
Dan Carlotta mendapat ganjaran karena
keiri-hatiannya itu. Si hantu menggantungkan mayat Joseph yang telah dibunuh
dan dikulitinya, di dalam lemari baju Carlotta. Perempuan itu sangat terkejut
dan ketakutan ketika melihatnya. Ia menjerit-jerit sampai suaranya habis dan ia
tidak bisa lagi bernyanyi untuk pementasan. Maka dipilihlah Christine untuk
menggantikannya. Dan penonton sangat menyukainya, meskipun dia belum seahli
Carlotta yang sudah lama menjadi penyanyi opera.
Cerita opera itu ternyata menggambarkan si hantu
dalam masa hidupnya. Dia adalah seorang penggubah lagu yang berbakat dan
menginginkan agar karyanya juga diingat dan dikenal oleh dunia, seperti
karya-karya Mozart dan Beethoven. Untuk itu ia rela menjual jiwanya kepada
setan, yang menjanjikan bahwa ia bisa membuat si hantu terkenal. Tapi karena
pada dasarnya setan memang tidak bisa dipercaya, si setan juga merusak wajah si
hantu hingga menjadi buruk rupa, sambil berkata:
Dunia
memang akan menyukai dan mengingat lagumu. Tapi hanya itu saja yang akan mereka
sukai darimu.
Demikianlah, seumur hidupnya si setan tidak bisa
bergaul dan bersosialisasi sebagaimana layaknya manusia.
Christine yang berhasil memukau penonton malam itu
langsung menjadi terkenal dan buah bibir di kalangan penikmat opera. Seluruh
koran memuat berita keberhasilannya itu. Dan Christine sangat gembira. Tapi
keriaan itu menjadi surut. Ketika ia membaca ulasan dari seorang kritikus opera
yang sangat terkenal. Kritikus itu malah berpendapat kalau penampilan Christine
malam itu sangatlah buruk dan tidak layak dibandingkan dengan Carlotta yang
sudah menjadi diva.
Si hantu yang mengetahui hal ini langsung
bertindak dan membunuh si kritikus karena telah menyakiti hati gadis pujaannya.
Lalu kemudian mendatangi Christine dan menghibur hatinya. Dia menjanjikan pada
gadis itu, bahwa ia bisa membuatnya sangat terkenal dan disukai banyak orang.
Dan tidak akan ada yang berani mengkritiknya. Dalam kesedihannya Christine
setuju. Dan mengikuti si hantu pulang ke tempat tinggalnya.
Ternyata dia tinggal di saluran got tepat di bawah
Gedung Opera London. Saat itulah Christine menyadari, kalau si hantu ternyata
adalah Eric Destler. Dan disitu pula hantu Eric memaksa Christine menerima
lamarannya dan menyelipkan cicin di jari manisnya. Christine tidak bisa menolak
dan tidak bisa melepaskan cincin itu dari jarinya.
Kemudian serombongan orang yang dipimpin oleh
seorang polisi mencari keberadaan Christine. Seorang gelandangan yang juga
tinggal di got di bawah Gedung Opera London membantu menunjukkan jalan kepada
mereka. Karena ia pernah melihat hantu Eric membawa Christine masuk ke got itu.
Eric yang mengetahui kejadian ini kemudian membunuh semua orang terlibat dalam
pencarian itu. Namun, Richard (yang
diperankan oleh Alex Hyde-White),
kekasih Christine dan Inspektur Hawkins (diperankan
oleh Terence Harvey),
si kepala polisi itu, masih hidup dan berhasil menemukan tempat tinggal Eric.
Dengan marah, Eric juga membunuh mereka berdua di
depan mata Christine. Gadis itu sangat marah, lalu menyambar lilin yang menyala
dan melemparkannya ke tumpukan kertas karya terbaru Eric Destler yang masih
belum selesai. Eric menjerit, karena karya-karya itu adalah jiwanya. Tanpa
karyanya ia akan mati. Tapi karena api begitu cepat menyambar, kumpulan kertas
itu pun terbakar dengan cepat dan hantu Eric pun musnah. Pada saat itu,
Christine pun pingsan.
Ketika tersadar, Christine telah kembali ke
casting opera yang dilakukan di New York. Semua orang tengah mengerubunginya
ketika ia pingsan terhantam lampu panggung. Saat itulah dia kemudian bertemu
dengan Foster,
pemilik gedung opera itu, yang wajahnya sangat mirip dengan Eric Destler. Dan
Foster memang arwah Eric yang hidup kembali, karena Christine menyanyikan
partitur lagu ciptaannya, Don Juan Triumphant. Partitur yang berubah menjadi
darah itulah yang membuktikan kebangkitan awal dari Eric. Dan kini ia masih
tetap mengincar Christine.
Tapi kali ini, Christine tidak mau lagi terbujuk
dengan janji Eric akan ketenaran dan keberhasilan di dunia opera. Dia sudah
mengalami hal itu di dalam mimpinya, dan ia tidak ingin itu terulang lagi. Maka
kali ini, Christine menikam jantung Eric tanpa belas kasihan. Lalu melarikan
karya-karyanya yang masih belum selesai, merobeknya dan membuangnya ke selokan.
Termasuk juga partitur asli dari Don Juan Triumphant. Karena setiap kali ada
yang menyanyikan partitur lagu itu, maka Eric Destler akan kembali hidup.
Karena setan sudah menjadikan karyanya itu sebagai jiwanya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment